Monday, November 8, 2010

Dari Bogor untuk Korban Merapi

Luar biasa Keperdulian warga Bogor terhadap penderitaan saudaranya yang menjadi korban letusan Gunung Merapi. Ini terlihat dari bantuan yang disalurkan kepada Radar Bogor yang tak pernah berhenti setiap hari. Urang Bogor menitipkan berbagai jenis bantuan untuk wong Jogja dan sekitarnya dalam bentuk uang tunai. Pakaian bekas layak pakai, hingga mi instan. Radar Bogor pun tak lama-lama menahan bantuan mereka. Kemaren, tim relawan berangkat dengan membawa satu unit ambulans. Rencanannya, hari ini Radar Bogor membawa jenis bantuan ini dengan truk dan kereta api. Terima kasih kepada warga bogor atas kepeduliannya. Semoga amal baik ini diterima Allah SWT Amin. ( man )

Sumber : radar Bogor 9 November 2010

Lintas Bogor saterasna

Friday, August 6, 2010

Gunung Geulis Pusat Anggrek

POTONG TUMPENG: Ibu Mufidah Jusuf Kalla memotong tumpeng pada peresmian kebun anggrek di Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja. Kemarin.
SUKARAJA – Kebun anggrek terbesar di Indonesia dengan beragam varietas ada di Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja. Kemarin, kebun tersebut resmi dibuka oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla.

Peresmian dihadiri pula mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Dirjen Holtikultura A Dimiyati, Sofyan Wanandi, ibu-ibu Perhimpunan Anggrek Indonesia dan tamu undangan dari Taiwan.

Perkebunan seluas 12 hektare itu, merupakan tempat pembibitan anggrek. Jenis yang dibibitkan di antaranya anggrek bulan dan dendrobium.
Dalam sambutannya, Mufidah Jusuf Kalla yang juga Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia, berharap dengan didirikannya perkebunan tersebut dapat menghasilkan bibit-bibit berkualitas dengan harga terjangkau. “Terutama bagi para petani anggrek, yang selama ini bibitnya diperoleh dari luar negeri,” tutur Mufidah.

Menurut dia, menghasilkan bibit anggrek berkualitas masih menjadi kendala saat ini. Selain itu, ada juga kendala regulasi dan birokrasi yang belum mendukung pengembangan sektor penganggrekan nasional.

“Banyak sekali keluhan yang dialami penganggrek mengenai perizinan. Khususnya masalah waktu yang memerlukan proses hingga lima bulan dengan biaya beragam. Di Taiwan sendiri, cuma butuh waktu satu minggu dengan biaya konkret,” tutur Mufidah.

Kendala serupa juga dialami perkebunan anggrek Desa Gunung Geulis. Seperti kendala teknis ketersediaan bibit awal yang harus didatangkan dari luar negeri yaitu Taiwan.

Namun ke depannya, terang Mufidah, dengan keberadaan perkebunan anggrek ini, semoga mampu menghasilkan varietas sendiri dan diperbanyak bagi para petani anggrek lokal.

“Padahal Indonesia punya potensi ragam anggrek yang bisa disilangkan. Sekaligus punya penyilang andal yang bisa menghasilkan silangan anggrek berkualitas,” tandasnya.(ico)

Sumber : http://www.radar-bogor.co.id


Lintas Bogor saterasna

Thursday, August 5, 2010

Muara Sari Bogor Selatan Bangun Penataan Pemukiman Berbasis Lingkungan

Wakil Walikota Bogor Achmad Ruyat secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan penataan pemukiman berbasis lingkungan di Kelurahan Muara Sari, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (5/8/2010).

Pembangunan drainase dan pasangan batu pondasi untuk penataan jalan lingkungan sepanjang 340 meter ini merupakan kelanjutan bantuan dari Kementrian Pekerjaan Umum bagi warga Muara Sari guna membangun Neighborhood Development (ND). Bantuan sebesar Rp 1 Miliar yang disumbangkan dari World Bank ini akan digunakan untuk pembangunan penataan lingkungan di Muara Sari yang sudah direncanakan sejak tahun 2008 lalu.

Pembangunan jalan yang masuk ke dalam zona pertama ini juga akan dibarengi dengan pembangunan sarana/prasarana kantor kelurahan, LPM, BKM, gedung serba guna dan fasilitas lain untuk kepentingan masyarakat. Pembangunan sejumlah gedung sarana tersebut akan di bangun di atas lahan milik Pemerintah Kota Bogor.

“Selamat kepada seluruh masyarakat untuk membangun Kelurahan Muara Sari. Mudah-mudahan dengan pembangunan R3, Muara Sari yang dianggap terisolir akan terangkat,” kata Wakil Walikota Bogor.
Achmad pun mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah menyumbangkan tanah milik mereka untuk melebarkan jalan. Tercatat ada sekitar 70 kepala keluarga yang telah menyumbangkan tanah mereka untuk pelebaran jalan di samping kiri dan kanan jalan penghubung selebar satu meter.

Dia menilai bahwa spirit membangun kelurahan Muara Sari patut dijadikan percontohan bagi Kelurahan lainnya. Karena konsep perencanaan pembangunan memerlukan kerjasama semua pihak. “Mudah-mudahan dengan partisipasi masyarakat yang luas ini akan menghadirkan bantuan untuk meningkatkan mobilitas masyararakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan forum diskusi, Ketua RW O4 Kelurahan Muara Sari Wawan Budiangga mengharapkan agar Pemerintah Kota Bogor juga ikut urung rembuk membantu pembangunan di Muara Sari. Menurutnya, warga RW 04 banyak sekali yang berada di bawah garis kemiskinan. Banyak dari warga di RW 04 yang membutuhkan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Belum lagi di tambah dengan minimnya jalan lingkungan. Untuk itu, Wawan mengharapkan Pemerintah Kota Bogor juga melebarkan jalan penghubung di wilayahnya. “Bahkan untuk mengangkat keranda juga susah, saking sempitnya jalan,” jelas Wawan.

Achmad menjelaskan, bahwa pembangunan RTLH sudah digulirkan sejak lama. Namun memang tidak semua RTLH mendapat jatah perbaikan pada saat yang bersamaan. Achmad menjelaskan karena keterbatasan APBD Kota Bogor, membuat pembangunan harus dilakukan berkelanjutan.

“Kita sudah beberapa tahun menggulirkan RTLH. Dan kita akan lakukan terus menerus. Tetapi tidak bisa simsalabim. Ada mekanisme pembahasan. Tergantung aspirasi melalui musrembang yang dimulai dari tingkat kecamatan hingga digodok di DPRD.
Achmad juga menjelaskan, di samping bantuan dana dari pusat, Pemerintah Kota Bogor juga sudah menganggarkan sekitar Rp 700 Juta untuk pembangunan di Kelurahan Muara Sari. Tetapi bentuk pembangunannya akan seperti apa, Achmad menyatakan itu semua tergantung kesepakatan di daerah masing-masing.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Indra Roesli menambahkan bahwa pemerintah Kota Bogor tentu tidak akan membiarkan Kelurahan Muara Sari berjalan sendiri. Belum lagi bila mengingat Kelurahan Muara Sari merupakan dua kelurahan yang terpilih se-Jawa Barat untuk pembangunan Neighborhood Development. “Kita akan membantu dan terus mendorong meyakinkan stakeholder bahwa ini adalah aspirasi yang harus di dukung,” dorongnya. (dian)



Sumber : http://www.kotabogor.go.id
Lintas Bogor saterasna

Potensi Kota

KONDISI GEOGRAFIS KOTA BOGOR

Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27% dari luas propinsi Jawa Barat. Kota Bogor ini terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah dan Tanah Sareal, yang meliputi 68 Kelurahan.
Ciri–ciri daerah perkotaan adalah kepadatan penduduk per kilometer persegi sangat tinggi diatas 5.000 jiwa/km2, untuk Kota Bogor rata-rata per kilometer ditempati sebanyak 6.662 jiwa penduduk. Kepadatan tertinggi ada di kecamatan Bogor Tengah yaitu sebesar 11.770 jiwa/km2 dan terendah ada di kecamatan Bogor Selatan 5.019 jiwa/km2.
Kota Bogor terletak diantara 106 480 BT dan 6 360 LS serta mempunyai ketinggian rata rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter, kemiringan lereng antara 0-3%, 4-15%, 16-30% dan diatas 40% dengan jarak dari Ibu Kota kurang lebih 60 Km, dikelilingi Gunung Salak, Gunung Pangrango dan Gunung Gede.
Kota Bogor berpenduduk 820.707 jiwa dengan komposisi 419.252 Laki- laki dan perempuan 401.455 jiwa, dikenal dengan sebutan Kota Hujan karena memiliki curah hujan yang tinggi yaitu berkisar 3.500 – 4.000 milimeter pertahunnya.
Secara umum Kota Bogor ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal dari endapan (batuan sedimen) dua gunung berapi, yaitu gunung Pangrango (berupa satuan breksi tupaan/kpbb) dan Gunung Salak (berupa aluvium/kal dan kipas aluvium/kpal). Lapisan batuan ini berada agak dalam dari permukaan tanah dan jauh dari daerah aliran sungai. Endapan permukaan umumnya berupa aluvial yang tersusun oleh tanah, pasir dan kerikil hasil dari pelapukan endapan yang baik untuk vegetasi. Dari struktur geologi tersebut, maka Kota Bogor memiliki daya dukung tanah yang berada antara 1,5 Kg/Cm2.
Sebagai salah satu bagian dari propinsi Jawa Barat, Kota Bogor merupakan penyangga Ibu Kota Negara yang memiliki Asset Wisata Ilmiah yang bersifat Internasional (Kebun Raya). Pusat Kota Bogor terletak 100 Km disebelah Selatan dari Pelabuhan Sunda Kelapa yang pada jaman dahulu kala merupakan pelabuhan terpenting bagi Negara Pakuan Pajajaran yang pusatnya sekitar BatuTulis di Selatan Kota Bogor.
Kota Bogor dengan ketinggian dari permukaan laut minimal 190 meter dan maksimal 330 meter, memiliki udara rata - rata setiap bulannya adalah 26oC dan suhu udara terendah 21,8o C, dengan kelembaban udara kurang lebih 70%. Sedangkan curah hujan cukup besar setiap tahunnya yaitu berkisar antara 3500-4000 mm dengan luas 4.992,30 Ha, antara 4000-4500 mm dengan luas 6.424,65 Ha, dan antara 4500-5000 mm dengan luas 433,05 Ha, terutama pada bulan Desember sampai dengan bulan Januari.

Kota Bogor yang disebut sebagai Kota Hujan dialiri beberapa sungai yang permukaan airnya jauh dibawah permukaan Kota, yaitu Sungai Ciliwung, Cisadane, Cipakancilan, Cidepit, Ciparigi, dan Cibalok, maka boleh dikatakan secara umum Kota Bogor aman dari bahaya banjir.
Kedudukan topografis Kota Bogor ditengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan Ibu Kota Negara, merupakan potensi yang strategis untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Adanya Kebun Raya yang didalamnya terdapat Istana Bogor di Pusat Kota, merupakan tujuan wisata, serta kedudukan Kota Bogor diantara jalur tujuan wisata Puncak-Cianjur juga merupakan potensi yang strategis bagi pertumbuhan ekonomi.
BATAS WILAYAH KOTA BOGOR

Sebelah Selatan :
Berbatas dengan Kecamatan Cijeruk dan kecamatan Caringin Kabupaten Bogor
Sebelah timur :
Berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.
Sebelah Utara :
Berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Bojong Gede dan Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor.
Sebelah barat :
Berbatasan dengan Kecamatan Kemang dan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor.

LUAS KECAMATAN DAN KELURAHAN

KECAMATAN BOGOR UTARA : 1.772 ha
Kelurahan Tegal Gundil 198 ha
Kelurahan Bantarjati 170 ha
Kelurahan Kedung Halang 192 ha
Kelurahan Ciparigi 161 ha
Kelurahan Cibuluh 154 ha
Kelurahan Ciluar 220 ha
Kelurahan Tanah Baru 233 ha
Kelurahan Cimahpar 444 ha
KECAMATAN BOGOR SELATAN : 3.081 ha
Kelurahan Lawang Gintung village 61 ha
Kelurahan Batu tulis 66 ha
Kelurahan Bondongan 68 ha
Kelurahan Empang 79 ha
Kelurahan Pamoyanan 245 ha
Kelurahan Rangga mekar 148 ha
Kelurahan Mulyaharja 470 ha
Kelurahan Cikaret 345 ha
Kelurahan Bojong kerta 276 ha
Kelurahan Rancamaya 200 ha
Kelurahan Kertamaya 360 ha
Kelurahan Harjasari 149 ha
Kelurahan Muarasari 154 ha
Kelurahan Genteng 173 ha
Kelurahan Pakuan 104 ha
Kelurahan Cipaku 174 ha
KECAMATAN BOGOR TENGAH : 813 ha
Kelurahan Babakan 122 ha
Kelurahan Sempur 63 ha
Kelurahan Tegallega 123 ha
Kelurahan Babakan pasar 41 ha
Kelurahan Gudang 32 ha
Kelurahan Paledang 0 178 ha
Kelurahan Panaragan 27 ha
Kelurahan Pabaton 63 ha
Kelurahan Kebon Kelapa 45,7 ha
Kelurahan Cibogor 44 ha
Kelurahan Ciwaringin 74,3 ha

KECAMATAN BOGOR BARAT : 3.285 ha
Kelurahan Menteng 209 ha
Kelurahan Sindangbarang 370 ha
Kelurahan Bubulak 314 ha
Kelurahan Margajaya 355 ha
Kelurahan Balumbangjaya 154 ha
Kelurahan Situgede 273 ha
Kelurahan Semplak 44 ha
Kelurahan Cilendek Barat 174 ha
Kelurahan Cilendek Timur 105 ha
Kelurahan Curugmekar 104 ha
Kelurahan Curug 195 ha
Kelurahan Pasirjaya 290 ha
Kelurahan Pasirkuda 225 ha
Kelurahan Pasirmulya 100 ha
Kelurahan Gunungbatu 220 ha
Kelurahan Loji 253 ha

KECAMATAN BOGOR TIMUR : 1.015 ha
Kelurahan Baranangsiang 235 ha
Kelurahan Sukasari 48 ha
Kelurahan Katulampa 491 ha
Kelurahan Sindangsari 90 ha
Kelurahan Sindangrasa 106 ha
Kelurahan Tajur village 45 ha
KECAMATAN TANAH SAREAL : 1.884 ha
Kelurahan Kebon Pedes 104 ha
Kelurahan Tanah Sareal 105 ha
Kelurahan Kedungbadak 195 ha
Kelurahan Sukaresmi 98 ha
Kelurahan Kedungwaringin 142 ha
Kelurahan Kedungjaya 72 ha
Kelurahan Sukadamai 112 ha
Kelurahan Mekarwangi 135 ha
Kelurahan Kencana 214 ha
Kelurahan Kayumanis 243 ha
Kelurahan Cibadak 464 ha

PENGGUNAAN LAHAN

Berdasar data Tahun 2001 penggunaan lahan di Kota Bogor adalah sebagai berikut :
Permukiman : 69,88 %
Pertanian : 10.05 %
Jalan : 5,31 %
Jasa dan Perdagangan : 3,52 %
Badan Sungai,Situ,Danau : 2,89 %

Perkembangan kegiatan kota cenderung berkembang menuju ke segala arah, terutama pada Wilayah perluasan dengan mengalihfungsikan lahan pertanian yang kurang produktif dan kebun campuran. Gambaran arah perkembangan fisik Kota Bogor sebagai berikut :
BAGIAN SELATAN :
Yaitu Kecamatan Kota Bogor Selatan berpotensi sebagai daerah permukiman dengan KDB rendah dan ruang Terbuka Hijau

BAGIAN UTARA :
Yaitu Kecamatan Bogor Utara berpotensi sebagai daerah industri Non-Polutan dan sebagai Penunjangnya adalah permukiman serta perdagangan dan jasa dan kecamatan Tanah Sareal cenderung berpotensi Sebagi permukiman, perdagangan dan jasa, serta fasilitas pelayanan kota.

BAGIAN BARAT :
Yaitu kecamatan Bogor Barat berpotensi sebagai daerah permukiman yang ditunjang oleh objek Wisata.

BAGIAN TIMUR :
Yaitu Kecamatan Bogor Timur berpotensi sebagai daerah permukima.

BAGIAN TENGAH :
Yaitu Kecamatan Bogor Tengah berpotensi sebagai pusat perdagangan dan jasa yang ditunjang oleh perkantoran dan wisata ilmiah.
PDRB
Perkembangan perekonomian Kota Bogor tahun 2002 menunjukan pertumbuhan sebesar 5,78% meningkat menjadi 6,07% tahun 2003. Pertumbuhan yang cukup baik ini merupakan modal yang baik untuk pemulihan ekonomi Kota Bogor. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bogor tahun 2002 berdasarkan harga berlaku Rp. 3.282.218.410.000,00 pada tahun 2003 meningkat menjadi Rp. 3.645.650.790.000,00 dengan pendapatan perkapita Rp. 4.227.462,01 pada tahun 2002 menjadi Rp. 4.605.734,59 pada tahun 2003.
Sektor Lapangan Usaha yang memberikan kontribusi bagi peningkatan PDRB Kota Bogor adalah Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 12,35%, Pertanian sebesar 0,40% Pengangkutan dan Komunikasi 10,62% Industri Pengolahan 26,44%, Listrik, Gas dan Air Bersih 3,06% Perdagangan, Hotel dan Restoran 31.27%, Jasa-jasa 7,37 dan Sektor Bangunan sebesar 8,50%.

Sumber : http://www.kotabogor.go.id

Lintas Bogor saterasna

Aki Jeung Nini Nganjang Ka Taman Safari


Kasibukan gawè tètèla bisa nyababkeun jalma “kurung batokeun”, enya bakating ku ngagugulung pagawèan, sakapeung nepi ka teu nyaho yèn alam dunya tèh lega. Komo anu geus mandita mah, anu geus ninggalkeun “dunya hideung”, ti imah indit gawè, mangsa mulang tèh tuluy wè tafakur ti imah.
Malah teu saeutik diantarana anu hirupna kawas banggbara, ari di luar mani ramè, geus nepi ka sayangna mah, mani teu kecèt-kecèt acan. Hiburanana saaya-aya anu di imah, nongton tipi, video jeung patih goah.

Ceuk Kang Iyan, sanajan Taman Safari geus kakoncara ka mancanagara, kaceluk ka awun-awun, malah loba turis (wisatawan) mancanegara anu geus nganjang ka tempat ieu, tètèla teu sakabèhna urang Bogor (Kota jeung Kabupatèn) kungsi arulin ka dinya. Kanyahoanana tèh basa anjeunna marengan para pensiunan PNS/TNI/ Polisi jalan-jalan ka tempat ieu.
“Saur Pa Wali, lamun biasana pasamoan dua bulan sakali jeung para pangsinan pikeun silih simbeuhan pangalaman, sabab anu pangsiun tèh gawè, sedeng pamikiran jeung pangalaman mah pan henteu milu pangsiun dina bulan ieu mah dileungikeun, bisi bosen. Numatak diayakan cucurak ka Taman Safari, samèmèh bulan puasa,” ceuk Kang Iyan. “Kumaha tah satuluyna?” cèkèng tèh panasaran.

“Enya tètèla loba diantarana loba kènèh anu can pernah arulin ka tempat èta, kitu tèana mah dima’lum kusabab teu kaur keur digawè mah,”tèmbalna. Bari barabat nyaritakeun kaayaan di dinya. Basa diajak ka Taman Safari tèh mani barungaheun pisan, malah sapanjang jalan ka nu dijugjug, aranjeunna anu umurna geus tunggang gunung tèh, ngararawih atawa kakarokèan sagala. Enya kitu tèana mah, wajar, sabab dina diri manusa tèh, keukeuh wè masih kènèh aya sifat bubudakeun sanajan geus karolot ogè.

“Malah lolobana mah sifatna tèh balik deui ka mangsa budak, teu kaopan, gancang ambek, berewit jeung hayang leuwih diperhatikeun,” pokna daria.
“Ah, èta mah manusiawi atuh Kang, boa urang ogè leuwih ti kitu lamun geus saumuran kitu mah. Aranjeunna mah geus ngalaman kolot, pan umur urang mah can tepi ka dinya,” cèkèng tèh bari seuri maur.

“Ku kakarana nyaba ka dinya, nepi ka tingharuleng, geuning kieu cenah anu disebut Taman Safari tèh, loba binatang leuweung sagala.Kituna tèh bari jeung muji kana kaagungan Allah.”

Kasempetan, tètèla hiji pasualan anu kacida pentingna. Pikeun para pajabat anu harita nyaba ka Taman Safari, lain pèdah teu mampu teu kungsi datang ka dinya tèh, tapi teu kaur. Aya anu kaur ku waktu, waragadna suwung.

Kitu ogè anu geus boga kasempetan dina harti geus mampu ngalaksanakeun rukun Islam anu ka lima, lamun teu dipareketkeun mah pikeun ngalaksanakeunana, nya moal-moal gancang tinekanan. Palebah dieu mah kudu dipaksakeun, sabab bisi kasempetanana kaburu leugit ku mangrupa-rupa sabab.

Saha anu apal lamun isuk jaganing gèto, Allah numibakeun cobaan, boh ku kasèhatan anu kaganggu (gering), harta bandana leungit, atawa umurna teu panjang. Pan èta mah rahasiah Allah. Kitu ogè, pagawèan anu mangrupa kahadèan sèjènna, afdolna mah gancang dilaksanakeun meungpeung aya kasempetan. Gancang geura shalat meungpeung aya kènèh waktuna samèh porot, atawa meungpeung hirup kènèh, samèmèh maot!

Ku Dadang H. Padmadiredja
Sumber : Jurnal Bogor
Lintas Bogor saterasna

Instruktur dan Pelatih Paskibraka Kota Bogor Tersambar Petir

Sebanyak 12 pelatih dan instruktur Pasukan Pengibar Bendera Pusaha (Paskibraka) Kota Bogor, dan seorang pedagang mie tersambar petir di Lapangan Sempur Bogor, sekitar pukul 18.30 wib Selasa (3/8) Peristiwa itu terjadi saat hujan disertai petir mengguyur Kota Bogor.

Peristiwa itu terjadi ketika para instruktur dan pelatih Paskibraka Kota Bogor usai melatih anak didiknya yang akan bertugas mengibarkan bendera sangsaka merah putih pada 17 Agustus mendatang. “ Saat kejadian, para instruktur dan pelatih sedang melakukan pengarahan, karena hujan turun mereka berteduh, “ ujar Ketua Purna Paskibraka (PPI) Kota Bogor Kun Nurachdiat.

Pelatih instruktur tersambar petir secara beruntun saat berteduh di pinggir lapangan, persis di dekat telepon umum. Saat kejadian para pelatih tersebut berdiri berjejer, di sisi paling pinggir ada Jadri yang pertama kena, lalu merembet ke rekan-rekan lainnya hingga 12 orang. Persis di bagian belakang para pelatih ada penjual mi ayam bernama Lutpilah (30) alias Adit, yang juga ikut tersambar.
Dari 13 orang yang terkena sambaran petir tersebut, empat orang di antaranya pingsan, yakni Rangga, Maulana, Ikbal, dan Dodi, yang berada di bagian paling ujung, sedangkan Jandri yang paling pertama terkena sengatan petir tidak mengalami apa-apa.

"Yang paling parah itu penjual mie ayam, dari mulutnya keluar darah. Anehnya, Jandri justru bilang kepada saya, dia tidak merasakan apa-apa. Dia hanya kaget saat petir itu menyambar dirinya dan langsung mengenai teman-teman yang lainnya," kata Kun.

Kun menjelaskan, ke-13 orang tersebut lalu dilarikan ke IGD RS PMI dengan menggunakan angkutan kota. Di IGD seluruhnya mendapat perawatan. Empat orang pelatih Paskibraka tersebut baru sadarkan diri setelah setengah jam pingsan. Setelah kondisinya pulih mereka akhirnya diperbolehkan pulang dan mereka juga dianjurkan untuk melaporkan ke pihak rumah sakit bila ada gejala pusing atau mual," kata Kun.

Menurut dia, beruntung sambaran petir tidak mengenai 38 anggota Paskibraka yang merupakan siswa pilihan dari 12 sekolah di Kota Bogor sehingga tidak akan mengganggu latihan, dan rencana pengibaran bendera para 17 Agustus nanti tidak terkendala. Untuk sementara 12 pelatih Paskibraka yang terkena sambaran akan diliburkan selama dua hari dan diganti dengan pelatih lainnya.

Sementara bendahara PPI Kota Bogor Agus Ramdhan menambahkan, semua pelatih Paskibraka tidak mengalami luka yang serius karena dilindungi oleh sepatu kulit yang mereka gunakan saat berlatih. Smua biaya korban sambaran petir ditanggung oleh Pemerintah Kota Bogor, begitu pula penjual mi ayam yang tersambar petir. Sebelumnya Sekdakot Bogor Bambang Gunawan dan Instansi terkait menjenguk ke RSU PMI Bogor.

Peristiwa sambaran petir terjadi untuk pertama kali setelah 33 tahun Lapangan Sempur digunakan sebagai tempat berlatih Paskibraka untuk pengibaran bendera pada setiap tanggal 17 Agustus.

Agus menyebutkan, latihan Pasukan Pengibar Bendera Sang Saka Merah Putih telah dilakukan sejak bulan April. Ada 38 anggota Paskibraka yang dilatih hampir setiap harinya. Pada Juli ini, latihan dilakukan rutin setiap hari, mulai pukul 08.30 WIB hingga 12.00 WIB, dilanjutkan dari pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB. (yan)


Sumber : http://www.kotabogor.go.id

Lintas Bogor saterasna

Visi Misi Kota Bogor

Visi Kota Bogor
"Kota Jasa Yang Nyaman Dengan Masyarakat Madani Dan Pemerintahan Amanah"
Misi Kota Bogor
• Mengembangkan perekonomian masyarakat dengan titik berat pada jasa yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada.
• Mewujudkan kota yang bersih, indah, tertib dan aman dengan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai dan berwawasan lingkungan.
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan berketerampilan.
• Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien serta menjunjung tinggi supremasi hukum.



Sumber : http://www.kotabogor.go.id

Lintas Bogor saterasna

Peningkatan Kualitas Palayanan Bus Trans Pakuan

Perusahaan Daerah Jasa Transportasi merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah Kota Bogor. PD. Jasa Transportasi dibentuk dengan maksud agar Kota Bogor dapat melayani kebutuhan pelayanan bidang jasa usaha transportasi kepada masyarakat dengan tujuan:
1. Meningkatkan pelayanan dalam bidang jasa transportasi kepada masyarakat
2. Mendorong perekonomian Daerah
3. Menunjang pembangunan Daerah
4. Sebagai salah satu sumber PAD
5. Menyelenggarakan kemanfaatan umum.
Salah satu bidang usaha yang berjalan adalalah unit usaha angkutan missal Bus Trans Pakuan. Dengan 30 buah armada bus yang diperoleh melalui bantuan dari Departemen Perhubungan RI, PD. Jasa Transportasi berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan kepercayaan dan mewujudkan harapan Pemerintah Daerah Kota Bogor untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam hal transportasi. Dengan moto “Jadikan Penumpang Pelanggan Setia”, PD. Jasa Transportasi secara bertahap terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada penumpang.
Rencana Peningkatan pelayanan tersebut meliputi:
1. SCTS (Smart Card Ticketing System)
Melakukan Modernisasi system pembayaran jasa angkutan yang pada awalnya menggunakan karcis kertas menjadi SCTS (Smart Card Ticketing System) yaitu suatu sistem teknologi berupa kartu yang dirancang dan diciptakan oleh PD. Jasa Transportasi yang mampu menyimpan data sekaligus identitas bagi penumpang Bus Trans Pakuan. Kartu ini berfungsi sebagai pengganti tiket kertas sebagai bukti pembayaran. Dengan SCTS ini diharapkan penumpang akan lebih mudah dan nyaman dalam menggunakan sarana angkutan Bus Trans Pakuan karena penumpang tidak perlu melakukan transaksi pembelian karcis kertas atau menunjukan karcis kepada kondektur ketika mereka berada di dalam Bus Trans Pakuan. Dengan SCTS ini penumpang hanya perlu menempelkan Multi Trip Card atau memasukan Single Trip Card yang telah dibeli dan diisi pulsa di tempat-tempat yang telah ditentukan pada mesin yang terdapat pada pintu masuk Bus Trans Pakuan agar hingga lampu indikator berwarna hijau kemudian Tribar dapat terbuka secara otomatis, setelah Tribar terbuka, penumpang dapat masuk ke dalam Bus Trans Pakuan dan menikmati perjalanan dalam ruangan Bus Trans Pakuan yang sejuk sambil beristirahat dengan nyaman sampai tempat pemberhentian tujuan tanpa ada gangguan harus bertransaksi atau menunjukan karcis kepada kondektur.
Selain peningkatan dibidang pelayanan, PD. Jasa Transportasi dengan SCTS nya ini bertujuan juga untuk mendidik warga bogor kususnya kepada para penumpang Bus Trans Pakuan dalam hal kedisiplinan dan pengenalan terhadap kemajuan teknologi.
Adapun jenis kartu yang digunakan dalam SCTS ini terdiri dari 2 macam yaitu:
1. Single Trip Card yaitu kartu yang hanya dapat digunakan untuk satu kali perjalanan menggunakan Bus Trans Pakuan.
2. Multi Trip Card yaitu kartu yang dapat digunakan untuk beberapa kali perjalanan menggunakan Bus Trans Pakuan sebagai contoh jika dengan harga Rp. 25.000,- perinciannya sebagai berikut:
- Rp. 15.000,- sebagai deposit dan bisa diuangkan kembali apabila tidak lagi menggunakan Jasa Bus Trans Pakuan.
- Rp. 10.000,- sebagai nilai rupiah/ saldo yang digunakan untuk naik Bus Trans Pakuan.
Setiap Menggunakan jasa Bus Trans Pakuan, pulsa Multi Trip Card akan berkurang sebesar satuan uang untuk harga setiap perjalanan dengan menggunakan Multi Trip Card. Kartu ini dapat diisi ulang sesuai dengan pilihan pulsa yang tersedia di tempat-tempat yang telah ditentukan dengan pilihan isi pulsa yang tersedia.
2. Penambahan Koridor
Walaupun sudah dinilai sukses dengan Koridor Pertama yang melayani jalur Bubulak - Cidangiang, dan berhasil mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat sebagai Unit Kerja Pelayanan Publik Berprestasi tahun 2008, PD. Jasa Transportasi tidak hanya puas sampai disini, Sebagai Perusahaan Daerah yang mengemban tugas dari Pemerintah Kota Bogor untuk menangani masalah transportasi khususnya kemacetan lalu lintas, PD. Jasa Transportasi terus berusaha keras untuk mengurangi kemacetan lalulintas dengan membuka Koridor Kedua yang melayani jalur Cidangiang – Rancamaya sesuai dengan Business Plan PD. Jasa Transportasi tahun 2008 dan pemenuhan atas permintaan calon penumpang untuk membuka jalur baru dengan tetap melakukan usaha peningkatan kualitas pelayanan yang telah menjadi moto sejak awal.
Dengan dibukanya koridor kedua ini diharapkan permintaan calon penumpang yang berada disepanjang jalur ini akan terlayani sehingga loyalitas dari masyarakat Kota Bogor akan lebih tinggi.
3. Sistem Transit
Selain dua upaya peningkatan pelayanan di atas, PD. Jasa Transportasi masih tetap berupaya meningkatkan pelayanan untuk memberikan pelayanan plus berupa Sistem Transit bagi penumpang yang menggunakan Jasa Bus Trans Pakuan yang akan melakukan perjalanan yang melintasi koridor yang berbeda, mereka hanya tinggal melakukan transit di Pool Cidangiang untuk kemudian pidah koridor bus tanpa dikenakan biaya lagi.
4. Penambahan Shelter Ke Rancamaya
Untuk Menunjang Koridor kedua tersebut, PD Jasa Transportasi menyediakan shelter dibeberapa titik sebagai tempat pemberhentian sebagai berikut:
A. Arah Cidangiang – Rancamaya
1. Pool Cidangiang
2. Shelter Villa Duta
3. Shelter Sukasari
4. Shelter PDAM2
5. Shelter DISHUB
6. Shelter Unitex2
7. Shelter Sindang Sari 1
8. Shelter Sindang Sari 2
9. Pool Rancamaya
B. Arah Rancamaya – Cidangiang
1. Pool Rancamaya
2. Shelter Wangun
3. Shelter Unitex 1
4. Shelter Pakuan
5. Shelter Metrologi
6. Shelter Pakuan 2
7. Shelter Polo Armin
8. Shelter Mesjid Raya
9. Pool Cidangiang
Sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada para penumpang, PD. Jasa Transportasi, slluruh shelter di Korodor kedua tersebut dibangun tertutup sehingga calon penumpang dapat lebih nyaman pada saat menunggu kedatangan Bus Trans Pakuan.
5. CCTV
Sebagai layanan tambahan, para calon penumpang yang sedang mununggu kedatangan atau pemberangkatan Bus Trans Pakuan dapat mengetahui secara real time posisi Bus Trans Pakuan dengan melihat peta perjalanan Bus Trans Pakuan pada CCTV yang yang disediakan oleh PD. Jasa Transportasi di Pool Bubulak, Pool Cidagiang dan Pool Rancamaya yang selain dapat berfungsi untuk menampilkan siaran TV lokal dan nasional.
Kesemua layanan yang telah diberikan PD. Jasa Transportasi kepada seluruh penumpang Bus Trans Pakuan adalah sebagai bukti nyata bahwa PD. Jasa Transportasi benar-benar ingin menjadikan penumpang sebagai pelanggan setia sesuai Moto yang akan tetap dipertahankan.
Oleh : masteguh – Staff PDJT 27 Nov 2008.
Sumber : http://pdjtkotabogor.com
Lintas Bogor saterasna

Wednesday, August 4, 2010

Pelajar dan Pegawai Pemkot Bogor Wajib Memakai Batik

Bogor – Pelajar dan Pegawai pemerintahan Kota Bogor diwajibkan memakai batik mulai tahun ajaran baru nanti.
Demikian disampaikan walikota Bogor, Diani Budiarto dalam pertemuannya dengan ibu wakil gubernur Jawa Barat, Sendy Ramania Dede Yusuf di gedung balaikota, Senin.
Diani mengatakan, peraturan penggunaan batik “tradisiku” akan diatur dalam Peraturan walikota (Perwali).
“Saat ini kita sedang menggarap perwali tentang aturan penggunaan batik bagi pelajar dan pegawai pemerintahan,” kata Diani, kepada ANTARA.
Diani menjelaskan, penggunaan batik “tradisiku” dalam rangka membudayakan batik di Indonesia, selain itu untuk mempromosikan batik khas Kota Bogor.
Pegawai pemerintah Kota Bogor dan para pelajar di wajibkan mengenakan batik khas Bogor seminggu sekali.
“Pegawai Pemkot Bogor akan kita wajibkan mengenakan batik khas Bogor setiap hari Kamis,” ujar Walikota.
Menurut Diani, dalam Perwali (Peraturan Walikota) diatur tentang seragam pakaian Karyawan Pemda.
Saat ini, kata Diani, perwali yang mengatur seragam Pemkot masih dibuat, dan hingga saat ini belum selesai.
“Sebetulnya perwali untuk seragam Pemkot sudah ada, hanya saja sekarang ditambah dengan penggunaan batik, sehingga perwali yang ada perlu diubah,” jelasnya.
Ia mengatakan pemakaian batik “tradisiku”, oleh para pelajar dan PNS itu untuk lebih mempopulerkan batik asli Bogor kepada masyarakat.
Motif batik asli Bogor itu antara lain bermotif hujan gerimis, kujang dan kijang yang merupakan hasil kerajinan asli rakyat Kota Bogor.
Sumber: ANTARA News
Batik Tradisiku Batik Khas Kota Bogor
Bogor: Dalam memperingati hari jadi Bogor yang ke-527, Walikota Bogor Diani Budiarto meluncurkan produk batik yang diberi nama Batik Tradisiku sebagai batik khas Kota Hujan Bogor, dalam kegiatan Bogor Expo di Bogor Nirwana Residence.
Batik yang bermotifkan pusaka Pajajaran Kujang yang dipadukan dengan tanduk rusa menjadi motif yang membedakan Batik Tradisiku asal Bogor dengan batik-batik dari kota lainnya. “Kita sebagai masyarakat Bogor berbangga hati dengan kehadiran Batik Tradisiku yang membawa identitas Bogor,” kata Diani.
Batik Tradisiku lahir dari keratifitas seniman bernama Siswaya, asal Jogjakarta yang sudah 25 tahun malang melintang di Bogor. Siswaya menuturkan, batik tersebut mulai diproduksi sekitar
satu setengah tahun yang lalu. Proses kreatif yang lahirkan batik tersebut berawal dari keinginan Siswaya untuk berbuat sesuatu bagi Bogor. “Sudah 25 tahun lebih saya tinggal di Bogor, tapi tidak ada yang bisa saya berikan untuk kota ini (Bogor),” tutur Siswaya.
Selain itu, lanju Siswaya, dirinya merasa termotifasi karena batik yang menjadi khasanah budaya bangsa Indonesia, di klaim oleh negara lain, sedangkan alasan lain untuk membantu para pembuat batik. “Hak ciptanya sedang dalam proses,” ujarnya.
Selain Kujang dan tanduk rusa, motif lain yang menjadi stampel produk tersebut sebagai batik Bogor adalah motif Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi), motif Kota Hujan yang menggambarkan bunga teratai saat hujan. “Semua motif itu hanya ditemukan di Bogor,” kata Siswaya.
Sebagai Batik kebanggaan masyarakat Kota Hujan, pemerintah kota Bogor menetapkan batik tersebut sebagai pakaian resmi Kota Bogor serta pakayan seragan siswa sekolah.
Batik Tradisiku dijual dengan berbagai variasi harga dari harga termurah seratus ribu rupiah hingga dua juta rupiah. “Tergantung bahan dan tingkat kesulitan,” ujar Siswaya.
Sumber: TEMPO Interaktif,
Lintas Bogor saterasna

SENI DAN BUDAYA BOGOR

Seni dan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita tentunya harus sama-sama kita jaga dan lestarikan agar kesenian yang telah diwariskan tidak menghilang begitu saja seakan tertelan bumi.
kita pasti tidak mau andai kata nantinya cucu – cucu kiata hanya mengenal kesenian budayanya lewat buku atau gambar – gambar saja, tanpa mereka ketahui kesenian tersebut secara langsung atau real.
maka dari itu kita harus restalikan dan jaga terus kesenian daerah khususnya daerah bogor dan daerah -daerah lainnya.
Seni Tradisional yang terdapat di Kabupaten Bogor :
1 Kesenian Pedalangan
Kec. Ciampea, Cibungbulang, Nanggung, Cigudeg,Ciriu, Jonggol, Parung
2 Kesenian Topeng Cikuda
Kec. Gunung Sindur
3 Reog
Kec. Gunung Sindur, Leuwiliang, Gunung Putri, Cariu, Ciomas, Cijeruk, Cibungbulang, Nanggung, Cigudeg
4 Calung
Kec. Cibinong, Ciomas, Cibungbulang, Gunung Putri, Cariu, Klapanunggal, Rumpin, Parung, Cisarua, Nanggung, Sukaraja, Ciawi, Babakan Madang
5 Gondang
Kec. Cibinong, Pamijahan
6 Kliningan
Kec. Cariu, Ciampea, Nanggung, Cigudeg, Jonggol, Parung, Cileungsi, Cibungbulang
7 Barongsay
Kec. Citeureup, Ciampea, Jonggol, Parung, Cibinong
8 Cibatokan
Kec. Cibungbulang
9 Marawis
Kec. Ciawi, Cisarua
10 Degung
Kec. Cisarua, Ciawi, Cibinong, Cariu, Cileungsi, Jonggol, Gn.Putri, Cibungbulang, Lwliang, Parung, Parung, BBKmadang, Citeureup, Jasinga
11 Tari Klasik
Kec. Cibinong
12 Rampak Gendang
Kec. Cibinong, Dramaga
13 Angklung Gubrag
Kec. Cibinong
14 Angklung Pentatonis
Kec. Cibinong, Citeureup, Sukaraja, Ciawi
15 Pantun Beton
Kec. Cariu
16 Kecapi Suling
Kec. Cibinong, Ciawi, Cisarua, Parung, Cileungsi
17 Tembang Sunda Cianjuran
Kec. Kemang, Ciawi
18 Tandjidor
Kec. Kemang, BojongGede, Cijeruk, Citeureup, Lwliang, Parung, Cibinong
19 Jingprak
Kec. Cibungbulang
20 Ajeng
Kec. Cileungsi
21 Tari Jaipongan
Kec. Cibinong, Dramaga, Cileungsi, Cariu, Jonggol, Cioma
22 Pencak Silat
35 Kecamatan
36 Qosidah
35 Kecamatan

Sumber : www.bogorkab.go.id

Lintas Bogor saterasna
 
Template designed using TrixTGTema: My Pc Has A Happy Gnome, Criado Por: Katatempla.