Wednesday, August 4, 2010

Pelajar dan Pegawai Pemkot Bogor Wajib Memakai Batik

Bogor – Pelajar dan Pegawai pemerintahan Kota Bogor diwajibkan memakai batik mulai tahun ajaran baru nanti.
Demikian disampaikan walikota Bogor, Diani Budiarto dalam pertemuannya dengan ibu wakil gubernur Jawa Barat, Sendy Ramania Dede Yusuf di gedung balaikota, Senin.
Diani mengatakan, peraturan penggunaan batik “tradisiku” akan diatur dalam Peraturan walikota (Perwali).
“Saat ini kita sedang menggarap perwali tentang aturan penggunaan batik bagi pelajar dan pegawai pemerintahan,” kata Diani, kepada ANTARA.
Diani menjelaskan, penggunaan batik “tradisiku” dalam rangka membudayakan batik di Indonesia, selain itu untuk mempromosikan batik khas Kota Bogor.
Pegawai pemerintah Kota Bogor dan para pelajar di wajibkan mengenakan batik khas Bogor seminggu sekali.
“Pegawai Pemkot Bogor akan kita wajibkan mengenakan batik khas Bogor setiap hari Kamis,” ujar Walikota.
Menurut Diani, dalam Perwali (Peraturan Walikota) diatur tentang seragam pakaian Karyawan Pemda.
Saat ini, kata Diani, perwali yang mengatur seragam Pemkot masih dibuat, dan hingga saat ini belum selesai.
“Sebetulnya perwali untuk seragam Pemkot sudah ada, hanya saja sekarang ditambah dengan penggunaan batik, sehingga perwali yang ada perlu diubah,” jelasnya.
Ia mengatakan pemakaian batik “tradisiku”, oleh para pelajar dan PNS itu untuk lebih mempopulerkan batik asli Bogor kepada masyarakat.
Motif batik asli Bogor itu antara lain bermotif hujan gerimis, kujang dan kijang yang merupakan hasil kerajinan asli rakyat Kota Bogor.
Sumber: ANTARA News
Batik Tradisiku Batik Khas Kota Bogor
Bogor: Dalam memperingati hari jadi Bogor yang ke-527, Walikota Bogor Diani Budiarto meluncurkan produk batik yang diberi nama Batik Tradisiku sebagai batik khas Kota Hujan Bogor, dalam kegiatan Bogor Expo di Bogor Nirwana Residence.
Batik yang bermotifkan pusaka Pajajaran Kujang yang dipadukan dengan tanduk rusa menjadi motif yang membedakan Batik Tradisiku asal Bogor dengan batik-batik dari kota lainnya. “Kita sebagai masyarakat Bogor berbangga hati dengan kehadiran Batik Tradisiku yang membawa identitas Bogor,” kata Diani.
Batik Tradisiku lahir dari keratifitas seniman bernama Siswaya, asal Jogjakarta yang sudah 25 tahun malang melintang di Bogor. Siswaya menuturkan, batik tersebut mulai diproduksi sekitar
satu setengah tahun yang lalu. Proses kreatif yang lahirkan batik tersebut berawal dari keinginan Siswaya untuk berbuat sesuatu bagi Bogor. “Sudah 25 tahun lebih saya tinggal di Bogor, tapi tidak ada yang bisa saya berikan untuk kota ini (Bogor),” tutur Siswaya.
Selain itu, lanju Siswaya, dirinya merasa termotifasi karena batik yang menjadi khasanah budaya bangsa Indonesia, di klaim oleh negara lain, sedangkan alasan lain untuk membantu para pembuat batik. “Hak ciptanya sedang dalam proses,” ujarnya.
Selain Kujang dan tanduk rusa, motif lain yang menjadi stampel produk tersebut sebagai batik Bogor adalah motif Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi), motif Kota Hujan yang menggambarkan bunga teratai saat hujan. “Semua motif itu hanya ditemukan di Bogor,” kata Siswaya.
Sebagai Batik kebanggaan masyarakat Kota Hujan, pemerintah kota Bogor menetapkan batik tersebut sebagai pakaian resmi Kota Bogor serta pakayan seragan siswa sekolah.
Batik Tradisiku dijual dengan berbagai variasi harga dari harga termurah seratus ribu rupiah hingga dua juta rupiah. “Tergantung bahan dan tingkat kesulitan,” ujar Siswaya.
Sumber: TEMPO Interaktif,

0 comments:

Post a Comment

 
Template designed using TrixTGTema: My Pc Has A Happy Gnome, Criado Por: Katatempla.