Thursday, August 5, 2010

Muara Sari Bogor Selatan Bangun Penataan Pemukiman Berbasis Lingkungan

Wakil Walikota Bogor Achmad Ruyat secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan penataan pemukiman berbasis lingkungan di Kelurahan Muara Sari, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (5/8/2010).

Pembangunan drainase dan pasangan batu pondasi untuk penataan jalan lingkungan sepanjang 340 meter ini merupakan kelanjutan bantuan dari Kementrian Pekerjaan Umum bagi warga Muara Sari guna membangun Neighborhood Development (ND). Bantuan sebesar Rp 1 Miliar yang disumbangkan dari World Bank ini akan digunakan untuk pembangunan penataan lingkungan di Muara Sari yang sudah direncanakan sejak tahun 2008 lalu.

Pembangunan jalan yang masuk ke dalam zona pertama ini juga akan dibarengi dengan pembangunan sarana/prasarana kantor kelurahan, LPM, BKM, gedung serba guna dan fasilitas lain untuk kepentingan masyarakat. Pembangunan sejumlah gedung sarana tersebut akan di bangun di atas lahan milik Pemerintah Kota Bogor.

“Selamat kepada seluruh masyarakat untuk membangun Kelurahan Muara Sari. Mudah-mudahan dengan pembangunan R3, Muara Sari yang dianggap terisolir akan terangkat,” kata Wakil Walikota Bogor.
Achmad pun mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah menyumbangkan tanah milik mereka untuk melebarkan jalan. Tercatat ada sekitar 70 kepala keluarga yang telah menyumbangkan tanah mereka untuk pelebaran jalan di samping kiri dan kanan jalan penghubung selebar satu meter.

Dia menilai bahwa spirit membangun kelurahan Muara Sari patut dijadikan percontohan bagi Kelurahan lainnya. Karena konsep perencanaan pembangunan memerlukan kerjasama semua pihak. “Mudah-mudahan dengan partisipasi masyarakat yang luas ini akan menghadirkan bantuan untuk meningkatkan mobilitas masyararakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan forum diskusi, Ketua RW O4 Kelurahan Muara Sari Wawan Budiangga mengharapkan agar Pemerintah Kota Bogor juga ikut urung rembuk membantu pembangunan di Muara Sari. Menurutnya, warga RW 04 banyak sekali yang berada di bawah garis kemiskinan. Banyak dari warga di RW 04 yang membutuhkan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Belum lagi di tambah dengan minimnya jalan lingkungan. Untuk itu, Wawan mengharapkan Pemerintah Kota Bogor juga melebarkan jalan penghubung di wilayahnya. “Bahkan untuk mengangkat keranda juga susah, saking sempitnya jalan,” jelas Wawan.

Achmad menjelaskan, bahwa pembangunan RTLH sudah digulirkan sejak lama. Namun memang tidak semua RTLH mendapat jatah perbaikan pada saat yang bersamaan. Achmad menjelaskan karena keterbatasan APBD Kota Bogor, membuat pembangunan harus dilakukan berkelanjutan.

“Kita sudah beberapa tahun menggulirkan RTLH. Dan kita akan lakukan terus menerus. Tetapi tidak bisa simsalabim. Ada mekanisme pembahasan. Tergantung aspirasi melalui musrembang yang dimulai dari tingkat kecamatan hingga digodok di DPRD.
Achmad juga menjelaskan, di samping bantuan dana dari pusat, Pemerintah Kota Bogor juga sudah menganggarkan sekitar Rp 700 Juta untuk pembangunan di Kelurahan Muara Sari. Tetapi bentuk pembangunannya akan seperti apa, Achmad menyatakan itu semua tergantung kesepakatan di daerah masing-masing.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Indra Roesli menambahkan bahwa pemerintah Kota Bogor tentu tidak akan membiarkan Kelurahan Muara Sari berjalan sendiri. Belum lagi bila mengingat Kelurahan Muara Sari merupakan dua kelurahan yang terpilih se-Jawa Barat untuk pembangunan Neighborhood Development. “Kita akan membantu dan terus mendorong meyakinkan stakeholder bahwa ini adalah aspirasi yang harus di dukung,” dorongnya. (dian)



Sumber : http://www.kotabogor.go.id

0 comments:

Post a Comment

 
Template designed using TrixTGTema: My Pc Has A Happy Gnome, Criado Por: Katatempla.